ANDA MEMASUKI WILAYAH ZONA INTEGRITAS BALAI BESAR KERAMIK MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH MELAYANI                                     LSPro BBK Melayani Jasa Layanan Sertifikasi Industri Hijau

Kemenperin

Hasil Litbang BPPI Kemenperin Tingkatkan Daya Saing Industri Nasional

Input By: Sukiyo | Posted on: 2015-09-15 14:48:12

Dengan adanyapemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015, industri nasionaldidorong untuk terus meningkatkan daya saingnyasehingga mampu menguasai pasar dalam negeri, ASEAN hingga global. Untuk mendukung hal tersebut, salah satu program strategis Kementerian Perindustrian yang dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan adalah program pengembangan teknologi melalui hasil penelitian terapan yang meliputi pemanfaatan bahan baku dan bahan penolong di dalam negeri, konversi dan diversifikasi energi,serta minimalisasisi dan pemanfaatan limbah.

Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BBPI) Kementerian Perindustrian, Haris Munandar, selama inilembaga penelitian dan pengembangan (litbang)di lingkungan Kementerian Perindustrian, seperti Balai Besar dan Baristand Industri telah memiliki komitmen kuat dan memberikan kontribusi signifikan dalam berbagai kegiatan terkait dengan: (1) Pelaksanaan inovasi dan riset-riset yang dibutuhkan industri; (2) Penyediaan solusi teknis terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi oleh dunia industri; (3) Revitalisasi fungsi litbang teknologi dalam rangka peningkatan penguasaan teknologi/percepatan alih teknologi dan kemandirian bangsa; serta (4) Peningkatan aplikasi hasil-hasil litbang nasional dan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

“Kegiatan litbang di lingkungan BPPI, tidak terhenti pada invensi saja, tetapi harus sampai kepada inovasi untuk mencari sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya dan harus dapat diproduksi dalam skala komersial, sehingga nilai tambah yang dihasilkan dapat berdampak secara ekonomi dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tegas Haris dalam sambutannya pada acara Peluncuran Buku Prosiding Workshop Hasil Litbang Unggulan Tahun 2015 di Kemenperin, Jakarta, Rabu (9/9).

Dapat disampaikan, BPPI mempunyai 23 unit Balai terdiri dari 11 Balai Besar, 11 Baristand Industri dan satu Balai Sertifikasi Industri, dengan jumlah SDM Peneliti sebanyak 291orang dan Perekayasa sebanyak 52 orang.

Haris menyampaikan, Laporan World Economic Forum (WEF) Global Competitiveness Index (GCI) tahun 2014 – 2015 menunjukkan bahwa tingkat daya saing Indonesia pada tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2014 dari posisi 38 menjadi posisi 34. Hal ini didukung dengan meningkatnya posisi kemampuan berinovasi dari posisi 33 menjadi posisi 31.

”Berdasarkan data tersebut, para pelaku lembaga litbang atau akademisi di Indonesia sesungguhnya mampu menghasilkan riset dan inovasi yang mumpuni namun risetnya belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya sektor industri yang merupakan motor penggerak utama ekonomi nasional,” ungkapnya.

Oleh karena itu, diperlukan upaya interaksi para Academician, Business, Government (ABG) dan peran lembaga intermediasi yang dapat memberikan fasilitasi informasi dan kolaborasi komunikasi dua arah antara penghasil teknologi (lembaga litbang dan perguruan tinggi) dengan pengguna teknologi (industri, pengusaha, dan pemerintah). “Kita ketahui bahwa dunia usaha khususnya sektor industri sangat membutuhkan litbang terapan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinyadalam upaya meningkatkan daya saing,” ujar Haris.

Dalamupaya menghasilkan produk litbang yang berkualitas, Kemenperin telah menetapkan Panduan Umum Pelaksanaan Penelitian, Pengembangan dan Perekayasaan Industri serta Panduan Teknis Pengukuran Tingkat Kesiapterapan Teknologi Hasil Penelitian, Pengembangan dan Perekayasaan Industri di lingkungan BPPI. “Saya berharap dengan panduan tersebut, hasil litbangyasa di lingkungan BPPI dapat terukur, rasional, aplikatif, efisien dan mampu menjawab tantangan dan masalah yang dihadapi oleh industri nasional saat ini,” papar Haris.

Di samping itu, Haris meminta kepada Balai Besar dan Baristand di lingkungan BPPI agar menerapkan pendekatan berbasis pasar (market driven-oriented) dalam kegiatan litbang yang dilakukan.Selain itu juga diperlukan keterlibatan SDM litbang yang berkualitas, kapabel dan kompeten khususnya para pejabat fungsional Peneliti. “Dengan didukung tenaga peneliti yang profesional, diharapkan pengembangan dan desiminasi hasil litbang dapat dilakukan secara optimal sehingga menghasilkan penelitian yang dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh dunia industri,” tuturnya.

Selanjutnya, Haris mengimbau kepada pelaku litbang (utamanya peneliti) harus membangun jejaring kerja dengan dunia usaha, sehingga mampu meyakinkan dunia usaha bahwa hasil litbang dan berbagai fasilitas serta para peneliti yang dimiliki oleh Balai Besar dan Baristand dapat dimanfaatkan serta membantu dunia usaha untuk mencari terobosan-terobosan dalam meningkatkan daya saing industri nasional.

Bahkan Haris mengharapkan juga para peneliti agar lebih aktif mengkomunikasikan hasil risetnya, melalui publikasi maupun jurnal ilmiah baik yang bersifat nasional maupun internasional, agar hasil tulisannya disamping mendapatkan angka kredit juga sekailgus sebagai upaya komersialisasi hasil litbang.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pengkajian Teknologi dan HKI, Zakiyudin mengatakan bahwa Buku Prosiding Workshop Hasil Litbang Unggulan yang diterbitkan setiap tahun dapat menjadi media awal atau informasi awal untuk mendiseminasikan litbang Balai Besar dan Baristand Industri yang dihasilkan dengan industri terkait.

Buku Prosiding Workshop Hasil Litbang Unggulan Tahun 2015 yang memiliki 282 halaman ini memuat sebanyak 15 hasil litbang terseleksi yang diusulkan oleh Balai Besar dan Baristanddi lingkungan Kementerian Perindustrian, yang diantaranya telah memiliki kriteria untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar dan dapat diaplikasikan pada industri terkait serta memiliki nilai kebaruan yang berpotensi paten.

Hasil litbang yang dimuat pada buku prosiding tahun ini, antara lain tentang pembuatan komponen tapak rantai untuk kendaraan tempur tank scorpion yang dilakukan oleh Balai Besar Logam dan Mesin; perancangan metode pengukuran kemampuan daur ulang kertas yang dilakukan oleh Balai Besar Pulp dan Kertas; aplikasi kitosan pada kain kapas sebagai antibakteri yang dilakukan oleh Balai Besar Tekstil; teknologi hybrid anaerobic – wetland untuk pengolahan air limbah pencucian jean yang dilakukan oleh Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri; serta pengembangan produk pangan darurat berbasis mokaf siap saji yang dilakukan Balai Besar Industri Agro.

Sumber : www.kemenperin.go.id