Dunia Keramik

Ketika Genteng Majalengka Disulap Menjadi Alat Musik

Input By: Staf TI | Posted on: 2018-11-05 17:09:35

Provinsi Jawa Barat memiliki kondisi alam dengan struktur geologi yang kompleks dengan wilayah pegunungan berada di tengah dan selatan serta dataran rendah di wilayah utara.

Majalengka merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat. Majalengka terkenal dengan panorama alamnya yang indah.

Banyak sekali objek wisata di daerah ini sehingga wilayah ini dikenal dengan surganya wisata di Jabar.

Tidak lama lagi, Majalengka juga akan menjadi daerah yang ramai dan berkembang pesat karena adanya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB). Dengan adanya bandara tersebut, secara otomatis akan melahirkan pembangunan-pembangunan yang lainnya seperti jalan tol.

Berbicara tentang wisata di Majalengka tentu banyak sekali tempat-tempat andalannya. Ada Talaga Herang di Sindangwangi, kolam renang Tirta Indah di Sindangwangi, Curug Maja di Argapura, Situ Sangiang di Talaga, dan lainnya.

Jika Anda berkunjung, tentunya ada oleh-oleh yang harus dibawa. Kecap menjadi andalan utamanya, yang lainnya ada opak dan rengginang.           

Jatiwangi merupakan tempat di Majalengka yang terkenal sebagai penghasil genteng terbaik di Indonesia.

Genteng yang dihasilkan dari Jatiwangi terkenal kuat dan tahan lama, sebab diolah melalui tanah liat terbaik.

Namun, Jatiwangi kini tidak hanya dikenal sebagai tempat penghasil genteng, melainkan pusat kreativitas di Majalengka. Sebab, dari tempat ini lahir alat musik genteng dan beragam jenis alat musik dari tanah liat lainnya.

Genteng dan keramik umumnya digunakan untuk bahan bangunan rumah. Namun ditangan komunitas Jatiwangi Art Factory, genteng dan keramik ini dapat digunakan sebagai alat musik, dan menjadi kreativitas yang mumpuni bagi masyarakat Majalengka untuk mendongkrak sektor wisata.

Untuk pemilihan genteng yang akan dijadikan alat musik pun dilakukan secara selektif. Ketebalan dan ketipisan genteng sangat berpengaruh pada nada yang dikeluarkan. Sama seperti membuat genteng atau keramik, tanah liat yang digunakan haruslah yang berkualitas bagus.

Persaudaraan dan solidaritas yang erat sesama warga Jatiwangi pun seakan membuat perkembangan musik genteng dari Jatiwangi ini semakin terdengar gaungnya. Dari anak-anak hingga dewasa pun kompak untuk mengembangkan musik genteng.

Sebanyak 5.000 genteng dan keramik disulap menjadi berbagai macam alat musik yang sangat menarik dan mungkin hanya ada di Jatiwangi.

Seperti halnya gitar yang terbuat dari tanah liat yang dipanaskan, suling dari tanah liat, dan alat musik pukul dari genteng.

JAF tengah mempersiapkan tema gerakan musik 5.000 genteng keramik yang dilakukan hanya selama tiga tahun sekali yang di pelopori oleh komunitas Jatiwangi Art Factory (JAF).

Sejak 10 tahun lalu, Jatiwangi sudah memproklamirkan diri sebagai kecamatan yang memiliki ciri khas instrument musik yang semuanya berbahan dasar tanah liat.

Sejak diproklamirkan tersebut beberapa grup, salah satunya Hanya Terra berhasil membawakan nama Jatiwangi hingga ke mancanegara.

Pada 2015, diadakan acara Ceramic Music Festival 2015 yang menampilkan 5.000 warga Majalengka bermain alat musik yang semuanya berasal dari tanah liat.

Wagub Jabar saat itu, Dedi Mizwar yang datang mengungkapkan bahwa festival besar ini tidak begitu dikenal di Indonesia, justru lebih besar di Eropa dan Amerika.

Melalui festival ini, ribuan warga Jatiwangi sepakat membuktikan kepada publik luas, genteng yang kerap kali hanya difungsikan sebagai penutup rumah atau bangunan.
Kini dapat menjadi alat musik bernilai seni tinggi. Bahkan melalui alat musik tanah ini, nama Jatiwangi harum di Indonesia hingga belantara dunia. Beberapa alat musik yang lahir dari tangan-tangan pemuda kreatif antara lain: gitar bass genteng, gitar melodi genteng, genteng biasa, tambur (kendi bertutup karet), suling tanah, gading (nijiridu minimalis), kreweng (pecahan genteng), dan lainnya.

Tiap alat mengeluarkan bunyi dan suara yang khas.

Gitar biasanya terbuat dari lempengan kayu pilihan, namun warga Jatiwangi Majalengka mampu menyulap genteng menjadi alat musik seperti gitar yang tak biasa. Alat musik ini diberi nama terasuka.

Ada juga seruling. Seruling ini memang tak biasa, seruling ini terbuat dari tanah liat. Uniknya seruling tanah liat mampu menghasilkan nada setinggi satu oktaf.

Adapun alat musik yang dipukul. Alat musik ini seperti saron alat musik yang biasa digunakan dengan gong dan terbuat dari lempengan besi. Namun alat musik dari daerah Jatiwangi ini terbuat dari tanah liat.

Sumber : AYOBANDUNG.com