ANDA MEMASUKI WILAYAH ZONA INTEGRITAS BALAI BESAR KERAMIK MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH MELAYANI                                     LSPro BBK Melayani Jasa Layanan Sertifikasi Industri Hijau

Teknologi

Tingkatkan Daya Saing Indonesia, Kemenperin Genjot Peran Litbang Industri

Input By: Sukiyo | Posted on: 2016-05-10 11:32:46

Daya saing suatu negara ditentukan oleh banyak faktor, diantaranya adalah kesiapan dalam penerapan dan penguasaan teknologi serta kemampuan untuk berinovasi.Oleh karena itu, peran lembaga penelitian dan pengembangan (litbang)menjadi sangat penting, termasuk upaya memberikan kontribusi besar dalam mendongkrak daya saing dan produktivitas industri nasional sehingga mampu menyejahterakan rakyatnya.

Hal tersebut disampaikan Menteri Perindustrian dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Haris Munandar pada pembukaan Pameran Hasil Litbang dan Layanan Jasa Teknis Tahun 2016 di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (10/5). Pada kesempatan itu, Kepala BPPI didampingi Sekretaris BPPI Yang Yang Setiawan, Kepala Pusat Standardisasi Tony T.H Sinambela serta Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri dan Kekayaan Intelektual Teddy C Sianturi.

“Berdasarkandata laporan World Economic Forum tahun 2015, indeks daya saing Indonesia berada pada peringkat ke-37 dari 140 negara yang dinilai,” ujar Haris. Sedangkan, di tingkatnegara mitra ASEAN, posisi indeks daya saing Indonesia di bawah Singapura, Malaysia dan Thailand.

Dalam upaya meningkatkan indeks daya saing Indonesia, Menperin meminta kepada badan litbang di bawah BPPI Kemenperin berperan aktif memberikan layanan jasa teknik serta komersialisasi hasil risetnya yang inovatif dan aplikatif sehingga mendukung kebutuhan industri nasional.Apalagi, industri merupakan sektor penggerak utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Dengan dukungan para peneliti dan perekayasa yang handal, diharapkan badan litbang kami dapat menjawab persoalan-persoalan di industri saat ini dan memberikan solusi guna meningkatkan daya saing dan produktivitas industri nasional,” tuturnya.

Bahkan, melalui penyelenggaraan pameran hasil litbang industri ini, diharapkan juga dapat menjadi wadah komunikasi bagi para peneliti, lembaga litbang, dunia industri dan akademisi dalam menyinergikan kegiatan litbang yang akan dilakukan di masa mendatang. “Terutama dalam mendukung arah kebijakan dan strategi pembangunan bidang industri, serta untuk memperkuat dan memperdalam struktur industri nasional,” tegasnya.

Pameran yang mengusung tema Peran BPPI dalam Meningkatkan Daya Saing Industri melalui Inovasi Teknologiini menampilkan berbagai capaian kemampuan pelayanan jasa teknis dan hasil litbang industri yang ditemukan oleh balai-balai di lingkungan Kemenperin. Beberapa hasilnya akan dipaparkan pada Forum Bisnis, diantaranya mengenai pengembangan mikroba spesifik untuk pengolahan limbah cair industri oleh Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) Semarang, perekayasaan pembangkit listrik tenaga matahari oleh Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Bandung, serta penelitian dan pengembangan pembuatan prototipe tapak rantai (track link) oleh BalaiBesar Logam dan Mesin (BBLM) Bandung.

Kegiatan yang berlangsung selama empat hari, tanggal 10-13 Mei 2016 di Plasa Pameran Industri, diikuti sebanyak 23 unit balai di bawah BPPI Kemenperin yang meliputi 11 Balai Besar, 11 Baristand Industri dan Balai Sertifikasi Industri. Selain itu jugaterdapat tiga industri yang meraih penghargaan industri hijau, satu industri pemenang piala rintisan teknologi, serta 20 industri mitra atau binaan balai-balai tersebut. Selain pameran hasil litbang dan layanan jasa teknis industri, pameran ini akan memberikan informasi dan konsultasi mengenai Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Pameran ini menjadi tiga tematik zona. Pertama, Zona Industri Hijau, menampilkan panel sel surya dan produk pewarna alami padakain batik. Kedua, Zona Teknlogi Industri, menampilkan alat sortir biji pinang dan komponen tapak rantai tank (track link tank). Dan, ketiga, Zona Produk Pangan dan Produk Turunannya, antara lain menampilkan produk olahan ikan, kopi dan cokelat.

Sejalan Paket Kebijakan

Sementara itu, Haris mengatakan, penguatan peran litbang industri sejalan dengan pelaksanaan dari beberapa Paket Kebijakan Ekonomi yang telah dikeluarkan oleh pemerintah, termasuk mewujudkan industri nasional yang mandiri, kuat dan berdaya saing. “Pemerintah telah mengeluarkan Paket Kebijakan Ekonomi dalam rangka meningkatkan daya saing industri nasional melalui deregulasi, debirokratisasi serta penegakan hukum dan kepastian usaha serta memberikan kemudahan berbisnis di Indonesia,” tegasnya.

Hal tersebut juga sejalan dengan amanat RPJM tahun 2015-2019, dimana menyebutkan bahwa salah satu pilar arah kebijakan dan strategi pembangunan bidang industri nasional adalah peningkatan daya saing dan produktivitas

Di samping itu, tercatat pada Visi Pembangunan Industri Nasional dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035 adalah Indonesia menjadi Negara Industri Tangguh yang bercirikan: (1) struktur industri nasional yang kuat, dalam, sehat dan berkeadilan; (2) industri yang berdaya saing di tingkat global; serta (3) industri yang berbasis inovasi dan teknologi.