Peneliti : Ferry Pharama dan Abdul Rachman
Abstrak
    Selama ini sentra industri keramik di Kecamatan Plered Purwakarta menggunakan lempung dari Desa Citeko sebagai bahan baku baik untuk genteng maupun keramik hias.
    Setiap harinya ribuan ton tanah liat dieksplorasi untuk memenuhi kebutuhan pengrajin keramik, baik untuk kebutuhan setempat maupun kebutuhan di luar wilayah.
    Tentunya seiring dengan berjalannya waktu, maka persediaaan atau cadangan tanah dari Desa Citeko semakin menyusut, dengan kualitas semakin menurun. Salah satu alternatif untuk mengantisipasi habisnya cadangan lempung dari Desa Citeko ini adalah dengan mencari bahan pengganti agar kehadiran industri keramik di Plered ini masih bisa dipertahankan.
    Lempung atau tanah liat yang berasal dari Gunung Cupu, Gunung Kacapi, Sandaan dan Pasir Pining yang berada di wilayah seputaran Plered (Purwakarta), mempunyai potensi untuk dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai tanah liat alternatif untuk bodi keramik baik untuk genteng maupun keramik hias.
    Dari hasil penelitian pendahuluan tanah liat tersebut selain memiliki karakter visual yang berbeda dengan tanah asal Citeko, juga dari beberapa gabungan komposisi maupun bahan tunggal mampu menjadi massa plastis dan bahkan lebih mengarah pada massa casting (slip casting). Hal terakhir ini merupakan salah satu teknik pembentukan benda keramik yang sulit dicapai jika mempergunakan bahan asal Citeko.
Kata kunci : -