ANDA MEMASUKI WILAYAH ZONA INTEGRITAS BALAI BESAR KERAMIK MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH MELAYANI                                     LSPro BBK Melayani Jasa Layanan Sertifikasi Industri Hijau

Pemanfaatan Limpah porong sebagai bahan aditif pada pembuatan glasir

Peneliti : Subari dan Sri Hidayati W

ABSTRAK
    Industri keramik berkembang dengan pesat seiring meningkatnya keburuhan masyarakat akan barang-barang keramik. Agar barang-barang keramik tahan lama, tidak tembus cairan atau gas, memberikan kekuatan pada permukaan bodi keramik serta untuk lebih memperindah barang keramik tersebut maka dapat dilakukan dengan cara pengglasiran.
Komposisi glasir yang dicoba adalah campuran glasir yang menggunakan bahan borax, kuarsa dan meni timbal (merupakan glasir mentah) serta glasir matang (frit) dengan ditambahkan limbah porong sebagai bahan aditif. Komponen bahan baku glasir tersebut terdiri dari oksida-oksida asam, basa dan amfometer.
    Komposisi bahan glasir yang menggunakan limbah porong dibakar pada temperatur 900-950°C dan diperoleh glasir yang sudah matang (menimbulkan warna, mengkilap dan transparan). Bahan limbah porong yang digunakan berkisar antara 10-70% untuk glasir borax, 5-30% untuk glasir borax yang ditambah kuarsa dan 10-50% limbah porong untuk glasir mentah meni timbal dan juga glasir frit. Dengan demikian penggunaan limbah porong untuk glasir masih harus dicampur dengan bahan baku glasir lainnya.
    Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 10-50% limbah porong pada komposisi glasir borax menghasilkan glasir transparan. Sedangkan aplikasi glasir frit dan glasir borax memberikan hasil yang lebih baik pada penambahan limbah porong kurang dari 50%.

Kata kunci : barang keramik, bahan glasir mentah, glasir frit, limbah porong.